LUKISAN TANPA WARNA
-: adik eng, yoyo, dea, ocha dan ripan
kuas yang akan melukis di danau
keabadian cintamu
belum tuntas mewarnai sketsa pergolakan
tetaplah dijaga walau dengan selendang
yang kau petik dari keangkuhan gelombang
peradaban dan mengotori tanah adat
kucium lukisan dengan sebaris
mantra kelanggengan
karena menurutku musim akan
segera datang lalu mewarnainya
dindaku
tetaplah merangkul dengan segenap cinta kasih
pahat diriku dengan sehelai uban
setelah malam pengantinmu nanti
Bima 18/02/2002
KEMAS SYAIR CINTA
USAI PERJALANAN PANJANG
-:Mitha
dengan legenda telaga bidadari
pada pelepah bukit usai perjalanan panjang
ia telah kukemas rapi bersama
gelombang yang angkuh
tapi ia tidak sombong
sebelum sujud di tepi pulau
kuterima salam cinta yang kau kirim
lewat isyarat tanah
ia begitu syahdu merapat
hingga aku tidak ingin pulang sendiri
adinda
lembah yang membingkai pergolakan
tak mesti memberi salam terakhir
apalagi mengusung luka
tak terlampiaskan
karena di bukit itu
rumah dengan dinding syahadat sah milik kita
bajo pulau 17/03/2002
masih banyak rahasia yang akan ditafsirkan
sejak ziarah mulai kusanggupi
keterasingan membelah musim
menjadi metamorfosis pengabdian
dan tetap saja merangkul legenda
walau telah lama belajar menjadi rumput
sekedar memahami cuaca dan percakapan alam
kabari saja tentang pematang
yang akan kita pijaki wahai adinda
bukan sebuah potret palsu yang justru
tak mampu kita bawa pulang
PULANG BERLAYAR
betapa perahu yang kusimpan di laut seberang
masih meretas misteri
namun sekarang tetap saja kutempuh
kendati lagu gelombang susah dijinakkan
dileher waktu kutahu ia tidak hanya belajar memahami
sandi yang aku selempangkan seorang diri
melainkan keangkuhan pria perkasa yang
selalu mengajak berdansa lalu
berlabuh
wahai adinda
topan itu terus memburu
menggilas sandaran
kendati kita tahu mereka pernah melepas kita
melaut bersama
tantang keangkuhan
Bima/13/05/2002
SAJAK BUAT MITHA I
meski telah kukalungi kau dengan ayat-ayat suci
disini hari tetap saja tak mampu membunuh cemburu
pada siapa ia akan ditaburkan ?
jejak masih membaca kegaiban
kendati kau pernah mengunci
agar di rumah itu tidak ada lagi yang
mesti dipertentangkan
“ ilalang memang jahat, “ katamu
“ iya, tapi bukankah ia akan selalu tumbuh
mengotori rumah kita, “ kataku sembari mengajakmu
menata rencana tentang kerinduan akhir
Sape/25/05/02
Di atas bus dalam perjalanan pulang
kalau saja percakapan kita
mendulang kabut tengah hari
sebab, meski tak cukup kuat landasan
perjalanan untuk mementalkan
rimba gelap itu
kita akan tetap sanggupi
menyalakan lampu-lampu
karena, kutahu gerimis subuh nanti
akan lekas kita jamu dengan syahadat
sebagai kado perjumpaan
mitha, kita tak hendak dibusur
gelap ditengah jalan
kendati isyarat kabut memahat di kaca jendela
SAJAK BUAT MITHA III
-:selamat ulang tahun
komedi romawi tentang pujangga yang ajaib
belum lama kutanggalkan
dari puncak misteri,
kendati badai di pematang usia merajut buih
penjelajahan dari katedral
sekedar membunuh kejemuan
belum mampu menjawab,- akankah langit lekas
bertobat dan bersujud ?
kegaiban masih paripurna,adinda
sedangkan sebuah situs kelanggengan
tetap kumaknai bahwa jalan ini memang
masih misteri
MALAM SALJU
sejak alfatiha merangkum tangga
penuntun nadi
mendebulah asap di bumi sendiri
yang telah mewajahi
menggetarlah ayat-ayat yang selalau
merakusi
pena malaikat rakib
sejak alfatiha merangkum getar nadi
melumpuhlah pembual
kebenaran abadi
merangkaklah penghamba
berhala-berhala zaman
sejak alfatiha
merangkul tangga nadi
betapa gemetar nadi bumi
oleh cahaya abadi
bima, 7/01/2000
NOSTALGIA I
-: Atm SJ
sungguh belum cukup separoh
dari senja yang kita tuju
kenapa tiba-tiba saja
musim mengganti rencana kita
tak serius membingkai
hingga kita terpadu rindu
Bima/22/02/99
NOSTALGIA II
telah lama aku membantu karang
dalam kamar kita ini, sayang
sunyi terus meruncing saja
percintaan kita dimusim penghujan kemarin
hanya berlayar saja pada kedua keningku
“ aku mungkin akan menjemputmu
di musim penghujan esok, “
telegrammu yang telah aku terima pagi tadi
“ semoga saja terkabul.”
do’aku mendamba
Bima/16/03/99
TAPI AKU, TAK MENDAMBA
TIDAK BUATMU
“ tapi aku tak mendamba,tidak buatmu”
engkau menuntasi aku
dari lingkaran sepotong bulan
yang mencicini
bumi batang diri
Bima/12/05/99
Tidak ada komentar:
Posting Komentar